CERITA DEWASA MAHASISWA MEMERKOSA DOSEN BERJILBAB TUBUH MONTOK

CERITA DEWASA MAHASISWA MEMERKOSA DOSEN BERJILBAB TUBUH MONTOK


CERITA DEWASA MAHASISWA MEMERKOSA DOSEN BERJILBAB TUBUH MONTOK, Hasrat-Bispak28 Namaku Ari (nama fiktif), saya yakni seseorang mahasiswa di salah satunya perguruan tinggi tempatku tinggal, saya populer jadi seorang nerd yang tidak mempedulikan wanita alias tak pernah ingin menjelimet dengan yang bernama pujaan hatian, tapi nafsu seksku yang gak tersalurkan ini semakin menggelora tiap saya memandang mahasiswi sekelasku yang punya badan-tubuh menarik, selanjutnya tiap hal tersebut terjadi saya cuman dapat coli di rumahku sekalian memikirkan dapat ngentot sama mereka. Saya punya kontol yang cukup mungkin membesarkan hati buatku adalah sejauh 17 cm, gendut dan berurat.


Back to story….


Ini pagi saya kuliah dengan salah orang dosen wanita muda, kutaksir umurnya kurang lebih 26 tahun, dia ialah bu rida, akhwat hijab lebar, belum menikah lantaran tak ada yang pas tukasnya, Awal mula dia mengajarkan di kelasku, dia tidak begitu menarik perhatianku sebab badannya yang terus ditutupi kerudung serta gamis panjangnya, tapi semakin ke sini saya punya fantasi tertentu adalah dapat cicipin badannya.


Saya memikir bagaimana metodenya ya supaya dapat rasakann badan beliau ini, saya mendapat gagasan untuk memasangkan kamera pengaman yang menyoroti meja beliau, walau tidak bisa bukti aneh-aneh namun minimal bisa memandang mukanya yang selalu tak mau kalaupun dijepret, siang hari ini saya lalu lancarkan ide itu, besok harinya saya ambil rekaman itu serta saya memandang dosen yang kumaksud tengah masturbasi memanfaatkan sebuah dildo dengan kenakan pakaian komplet di meja kerjanya


Lihat hasil rekaman itu, saya tunggu sampai sore hari berniat buat menggrebek beliau, waktu area dosen udah sepi, saya masuk sembunyi-sembunyi tiada suara,serta betul saja kedengar desahan kecil "uhh..sshh", kudekati meja beliau, waktu mulai merapat, kuberkata "masih tetap ada orang?", "hhmm..masih" ujarnya sedikit gelagapan, "oh bu rida, belum pulang bu?" Tanyaku, "hhmm belum nih ri" jawabannya mendesah kecil, kusaksikan dari raut mukanya nampak jika dia lagi horny berat, ke-2  tangannya masih tetap di bawah meja, "ibu kok keringatan? Ini area AC loh" tanyaku, "eee…tadi…anu…" ia dilihat kuatir, "anu apa bu?" Tanyaku, "itu…saya kembali rampungin sejumlah buku di tempat ini" katanya, kusaksikan rapi saja meja beliau. 


Kudekati beliau, "pengen ngapain kamu?" Tuturnya sedikit terkejut, kuperlihatkan video yang sudah kurekam ke beliau, beliau dilihat pucat pasi, "kamu merekam saya?! Pengin apa kamu!" Teriaknya, "gak boleh berang-marah ah bu, sembunyi-sembunyi akhwat seperti ibu ini punyai hasrat besar  ya" jawabku rileks, "gak boleh kurang ajar ya kamu!" Amuknya kembali, "ibu puasin saya atau video ini saya tebar agar banyak mahasiswa lain dapat cabuli ibu?" Tanyaku dengan enjoy, ia terkejut serta tersandar lemas di bangku kerjanya, "ibu minta tidak boleh demikian ri, tolong yaa" pintanya, "bisa tidak saya tebar tetapi ibu harus taatin saya" ucapku sambil buka celana panjang serta cdku, terpajang kontolku yang udah 1/2 tegang, dia mengalihkan parasnya dan berteriak kecil "aih!"


"eleh..berlaga sok buang muka, ini lebih besar loh dari kontol-kontolan yang ibu gunakan di video itu" ucapku dengan rileks, kedengar tangisan kecil, "telah gak boleh nangis" ucapku, kutarik tangannya yang sejauh ini belum disentuh lelaki pikirku lantaran begitu halus ke kontolku,kupinta dia memegang kontolku dan mengocak lambat, tangannya menggigil, tapi nurut mengocak, "telah tak boleh nangis sini simak saja" ucapku sekalian menggenggam kepalanya untuk menengok menyaksikan kontolku, dilihat matanya berkaca-kaca, kudorong kontolku ke bibir kecilnya yang seksi itu, "membuka serta sepong kontol ari bu" ucapku, ia selalu tutup mulutnya, saya menjepit keras hidungnya maka dia kesusahan bernafas dan buka mulutnya, dengan bergas ku tambahkan kontolku ke mulutnya serta kuhentakkan dengan kasar. WAJIB 4D


"ohok…ohok" bu rida terbatuk-batuk, "bila saya nggak pengin kasar, nih hirup saja!" Gertakku, lihat saya menghardik,dia mulai coba menyedot-nyedot palkonku dan memaju mundurkan kepalanya, saya cepat ambil camera yang tergolek di meja beliau serta merekam kegiatan beliau nyepongin kontolku, "bu rida, cheese!" Ucapku, dia menatapku serta ingin berang karena dia sadar saya merekamnya, tapi kutahan kepalanya dengan tanganku, "hhmm..ehhmm.." suaranya terhambat, kuletakkan camera itu di meja beliau kembali, kuraba toketnya di luar gamis biru tua yang dia pakai ini hari, dia kembali memelototiku, saya mengabaikannya serta mulai meremas toketnya, "hhmm..hhmm.." desah kecilnya.


Karena kurasa cukup session sepongnya, kutarik keluar kontolku serta kuberdirikan badannya, "pengin ngapain kembali kamu!" Gertaknya, kududukkan beliau di meja kerjanya, dan kunaikkan rok biru tuanya sampai kepinggang kelihatan kaki dan paha mulusnya


dia tidak memanfaatkan legging sewajarnya akhwat lain, dia cuman memanfaatkan cd punya motif bunga, kuremas lambat memeknya di luar cdnya, "ri…cukup…ssh" tuturnya, kutarik cdnya serta kubuang tidak tahu ke mana, kumelihat memeknya yang berjembut lebat itu serta bibir memek yang makin dekat, kupermainkan jariku di bibir mekinya untuk cari itilnya, sesudah kudapatkan, kupijit-pijit itilnya, "sshh…stop ari" pintanya dengan mendesah. Saya lalu masukkan tanganku yang satunya ke gamisnya, cari toketnya, seusai kudapatkan langsung kuremas-remas kembali, dia dilihat menggeleng-gelengkan kepalanya seakan menampik permainan tanganku akan tetapi dia masih tetap menikmatinya, "sshh..sudah yaa..ari…" desahnya, kumerasakan memeknya mulai becek


"berlaga sok nolak! Ini memek ibu dah becek" ucapku, kuhentikan semua rangsangan, kuarahkan cameraku ke memeknya supaya merekam kegiatan eksekusiku, kudekatkan serta kugesek palkonku ke bibir memek beliau, "sshh…jangan tidurin ibu ri…ibu meminta..sshh" ujarnya sembari mendesis, kumasukkan palkonku berasa ada yang menjejal kontolku, kupijit-pijit kembali itilnya bermaksud untuk menggairahkannya, lalu kuhentakkan keras kontolku ke mekinya, "Akkhh! Sakit ari!" Teriaknya dengan kepalanya yang mendangak keatas. Kudiamkan sesaat kontolku di memek bu rida, berasa pijatan memeknya yang nikmat, kumulai mengeluar tambahkan kontolku di memek beliau, "kamu jahat ari! Kamu tidurin ibu!" Gertaknya, memandang dia menghardikku dengan keras


CERITA DEWASA MAHASISWA MEMERKOSA DOSEN BERJILBAB TUBUH MONTOK


saya memacu memeknya dengan keras juga ekspresikan kemurkaanku sebab beliau gertak, "Uhh..sshh…perih ari, hentikaaaaann…" desahnya menampik kelakuanku, menyaksikannya lebih mendesah kuhentakkan lebih keras kontolku sampai berasa sentuh bibir rahimnya, "akhh..gak boleh dalam sekali ri" desahnya, perlahan-lahan suara perihnya berganti jadi desahan manja, "ahh..kurang ajar kamu..sshh…ohh…", "ari…sshh…ibu pengen keluar…sshh" desahnya, berasa mekinya berkedut-kedut, saya kian memacunya keras sampai menggoyahkan meja kerja beliau ini, "ohh ibu sampai…sshh" desahnya dituruti dengan semburan hangat cairan cintanya berkaitan palkonku, berasa semburan kecil di perutku dari mekinya


kudiamkan kontolku biarkan dia nikmati orgasmenya, lalu kugendong beliau dengan kontolku masih menancap di mekinya, kubawa dia serta camera yang sejak dari barusan merekam aktivitas kami ke meja kerja dosen lain, kulepaskan kontolku,nampak darah fresh melekat di tangkai kontolku, lalu kuposisikan badannya membungkuk serta bertopang di meja itu, kukembali menyikatnya dari belakang, "Uhh.." desahnya waktu kontolku masuk memeknya, kugenjot dengan sedikit kasar, kuremas toketnya dari belakang, kutegakkan badannya hingga dia berdiri tegak dengan kontolku masih memecut memeknya, hijab lebarnya mulai kusut seperti itu juga dengan gamisnya lembab lantaran keringat kami, kedengar nada telephone yang kutebak itu ialah telephone seluler kepunyaannya, "ari setop ri…itu ada telepon..ssh" pintanya


saya berasa kalau saya mempunyai suatu gagasan edan, "ibu jalan ke meja ibu, saat ini dengan kontol saya masih di memek ibu, cepat!" Perintahku, nampak dia jalan membungkuk berpijak di lututnya, saya masih tetap memecut memeknya tiada ampun, "ari, ibu letih…udah donk" pintanya sembari memajukan pahaku supaya saya menyudahi pecutanku, saya menarik pundaknya buat kembali tegak, kupegang dagunya serta berbicara "jalan saja lah kau lonte! Kau itu lonte saya saat ini! Haha", sembari terus memaksakan jalan, setelah di meja kerja beliau, dia langsung meraih smartphonenya dengan status menungging berpijak di meja kerjanya, kulepaskan kontolku buat ambil camera baru saja ketinggalan di meja dosen lain. WAJIB 4D


kusaksikan dia segera mengusung telepon, "ya sony?" Tanyanya, oh dari adiknya ternyata, kulangsung memercepat jalanku ketujuan beliau, kuposisikan camera untuk tetap merekam kami, serta kembali kugenjot memeknya, secara lembut untuk memberinya keasyikan untuknya, "pengin jemput mbak yaah..ssh?" Tanyanya, kuperintahkan bu rida buat aktifkan loudspeaker mobile phonenya, "mbak sakit ya? Jam berapakah sony jemput?" Bertanya adikknya was-was, "eeenng tak kok son, kakak hhmm baik aja…,ssh kakak pulang naik angkot ajaahh kelak" tutur bu rida dengan mendesah sebab saya gak menyudahi pecutanku di memeknya, "oh oke mbak, berhati-hati ya" ujar adiknya di telephone, "hhmm iya dek" ujarnya. Mengerti telpon itu sudah usai, kugenjot keras kembali memek beliau, "ohh..ohh..sshh…" desahnya, "ibu pengen keluar kembali ri…sshh" desahnya, "ah cepat benar-benar bu,hhmm" desahku, kutarik keluar kontolku serta kuarahkan kontolku ke anusnya, "eh!eh!eh! Pengen ngapain kamu disana? !" Ujarnya was-was, karena kontolku cukup basah dengan cairan mekinya langsung kumasukkan sedikit kontolku ke anusnya


"Akkhh! Pedih ari, tak boleh di sana!" Teriaknya, kuhentakkan lagi kontolku sampai kontolku masuk semua di anusnya, "ohh stop ari, sakit…" pintanya, kugenjot perlahan sekalian kumainkan jariku di memeknya yang membuat kembali mendesah kendati kesakitan "aduh…sshh…ahh ari…", saya berasa jika saya selekasnya muncrat, kutarik kontolku dari anusnya dan kumasukkan ke memeknya yang rapat itu lagi buat berikan orgasme ke-2  buat beliau, "ohh…ibu sampai" desahnya dituruti semburan cairan cintanya makin banyak dibanding yang pertama, hingga membasahi lantai, kutarik keluar kontolku keluar memeknya, lalu kuhentakkan satu kali lagi kontolku ke anusnya, "akhh sakit itu ari!" Teriaknya yang barusan terima orgasme ke-2 , kupercepat pecutanku, "aahh ahh bu saya sampai" desahku dibarengi dengan 4 kali muncratan pejuku dalam anus beliau, "ohh perih…sshh" desahnya rasakan semburan pejuku di anusnya


seusai suka saya menyemprot pejuku, saya ambil kontolku serta badan beliau jatuh ke lantai yang basah dengan cairan beliau, kucari cd beliau, serta kubersihkan kontolku dengan cd beliau, kurekam badan beliau yang terduduk lemas menyender di meja tempat kami mempercepat gairah barusan, kerudung panjang serta gamisnya basah disanggupi keringat, sementara roknya dibasahi cairan cinta, darah fresh dan pejuku yang keluar anusnya. Kulekas menggunakan busanaku, ambil bra beliau, "saya meminta bh ibu ya, buat bahan coli, oke sayang, gak boleh kadu siapa jika tak ingin rekaman ini saya tebar, kamu jadi lonte saat ini bu, haha" ucapku di muka parasnya sembari kukecup dahinya, kedengar tangisan menjadi-jadi dari beliau, kutinggalkan beliau sendiri di ruangan dosen itu dengan rasa senang.


——-


Ini hari yakni 4 hari sesudah momen pemerkosaan bu rida yang ari kerjakan di ruangan dosen


——-


Bu Rida


Namaku rida (nama fiktif), saya yakni salah orang dosen baru di perguruan tinggi yang berada di kota ini, saya biasa disebut "mbak-mbak akhwat" lantaran saya terus kenakan cadar panjang dibarengi gamis serta rok panjang untuk tutupi badanku dari tatapan genit beberapa lelaki, badanku kurus tinggi, dadaku tidak besar cuma seukur 34B.


Ini hari yaitu sekian hari sesudah saya mengenyam petaka pemerkosaan yang tengah dilakukan oleh Ari, mahasiswaku. Sore hari ini saya mesti pulang lumayan malam sekitaran jam 9 malam lantaran banyak pekerjaan yang harus kuselesaikan ini hari. Karena telah termasuk tengah malam, jadi bis yang mengusung dosen telah tak bekerja kembali, karena itu saya menetapkan untuk pulang gunakan bis transkota, kumenunggu kira-kira 10 menit di halte depan universitas serta selanjutnya tiba suatu bis transkota yang bisa kutumpangi, kutidak mencermati kalau bis itu dipenuhi dengan lelaki, serta cuma sedikit ada wanita, tapi sebab saya takut kalau naik angkot jadi saya beranikan diri untuk memakai bus itu, saya tak memperoleh bangku buat duduk, jadi kumemutuskan untuk berdiri, saat ku asyik bergelut dengan mobile-phoneku, kumerasakan ada benda tegang yang menggesek-gesek bokongku yang terikat rok panjang warna krem ini.


BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama