Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Berisi Salon

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Berisi Salon

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Berisi Salon, Hasrat-Bispak28 Berasal dari temanku yang mau pangkas rambut di salon dekat universitas Jakarta awala bulan tempo hari barangkali tulisan ini rada acak-acakan masalahnya betul-betul saya baru pertamanya saya menulis. Pada waktu itu saya baru mengerti nyatanya wanita yang bekerja di salon tak segalanya namun ada sejumlah yang dapat dibawa kencan dalam hari sabtu tempo hari kami setuju untuk pangkas rambut dan kita janjian jam 1 siang pada tempat.

Pada pertamanya kali saya masuk, aku lekas ke arah ke arah tempat meja reception dan di situ saya menuturkan niat buat pangkas rambut. Disebutkan wanita elok yang duduk dibalik meja reception biar saya tunggu tidak lama dikarenakan sedang repot semua.  Sembari tunggu, saya berusaha untuk melihat-lihat lebih kurang siapa yang tahu ada temanku, namun tidak nampak ada temanku antara semuanya orang itu.  Barangkali ia belum hadir, pikirku.

Kuakui kalau sebagian besar wanita yang bekerja di salon ini cantik-cantik serta putih dengan bodi badan yang seimbang serta aduhai. Kalaupun bisa mengira-ngira usia mereka, mereka berusia seputar 20-30 tahun. Saya jadi terpikir dengan pembicaraan temanku, Hanni, kalau mereka dapat dibawa kencan. Tetapi saya sendiri masih ragu-ragu dikarenakan salon ini betul-betul seperti salon secara umum.

Sehabis beberapa waktu menanti, saya ditegur oleh reception kalau saya dapat pangkas rambut sembari menunjuk ke satu diantaranya daerah yang kosong. Aku juga ketujuan yang dipastikan. Beberapa menit lantas seseorang wanita muda yang elok menugur sekalian menggenggam rambutku.

"Mas, rambutnya pengen dimodel apa?" ucapnya sembari melihatku melalui cermin dan selalu menggenggam rambutku yang telah cukup panjang.

"Mmm.. diselesai'in saja Mbak!" kataku.

Lalu seperti pada dalam tempat potong rambut secara umum, aku juga dikasih penutup pada seluruhnya badanku buat mengelak beberapa potongan rambut. Beberapa saat pertama demikian kaku dan dingin.

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Berisi Salon

Saya yang diam saja serta ia repot mulai motong rambutku. Amat tidak sedap rasanya dan saya berusaha untuk cairkan situasi.

"Mbak.. sudah lama kerja di sini?" tanyaku.

"Kurang lebih udah 6 bulan, Mas.. ngomong-ngomong situ baru saja sekali ya potong di sini?" susulnya sembari masih tetap potong rambut.

"Iya.. kemarenan saya melalui jalan ini, terus kok ada salon, ya telah deh, saya potong di sini. Ini pula janjian sama teman, namun mana ya kok belum hadir?" jawabku sedikit bohong.

"Ooo.." jawabannya singkat serta terkesan cuek.

"Hei.." kedengar nada temanku sembari menepuk bahu.

"Eh.. elo baru dateng?" tanyaku.

"Iya nih.. barusan di bawah jembatan macet, mm.. aku potong dahulu yach.." jawabannya sembari berakhir.

Bercakap miliki bercakap, selanjutnya kami dekat, serta terakhir saya tahu Stella namanya, 22 tahun, ia kos di wilayah situ , ia orang Manado, ia enam bersaudara dan ia anak ke-3 . Kami juga sependapat untuk janjian berjumpa di luar di hari Senin. Untuk pembaca pahami sehari-hari Senin, salon ini tutup. Selesai saya tuntas, sembari berikan tehnik seadanya, saya bertanya apa dia pengen saya bawa makan. Ia menerima dan dia menulis di selembar sehelai kertas kecil nomor teleponnya.

Sekalian menanti Hanni, saya bercakap dengan Stella, saya sempat dikenalkan oleh beberapa temannya yang memiliki nama Susi, Icha dan Yana. Ke-3 nya cantik-cantik tetapi Stella tidak kalah elok sama mereka baik itu wajahnya  badannya. Susi, dia memiliki rambut rada panjang serta di bagian bagian rambutnya dicat kuning. Icha, dia cukup pendek, tatapannya rada mistis, dadanya sebesar Stella tapi sebab bodi badannya yang lumayan pendek maka dari itu payudaranya membuat ngiler semuanya mata laki laki buat menikmatinya.

Dan Yana, dia nampak amat menjaga badannya, dia demikian memesona, lingkar pinggangnya yang paling bagus dengan tinggi tubuhnya, bokongnya dan dadanya-pun amat seimbang.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Pada akhirnya kami berjumpa dalam hari Senin dan di area yang udah disetujui. Selesai makan siang, kami menonton bioskop, filmnya Jennifer Lopez, The Cell.

Wah, cakep sekali ini orang, batinku memuji kecantikan Stella yang saat itu memakai kaos ketat warna biru muda ditambah lagi dengan rompi yang dikancingkan serta dikombinasi dengan celana jeans ketat dan sandal yang tebal. Kami serius ikuti jalan cerita film itu, sampai selanjutnya seluruh pemirsa dikejutkan oleh satu episode. Stella terlihat terkejut, dilihat dari bergetarnya badan ia. Tidak tahu ada setan apa, secara reflek saya menggenggam tangan kanannya. Lama sekali saya menggenggam tangannya dengan kadang-kadang meremasnya serta dia diam saja.

Singkat kata, saya mengirimkan ia pulang ke kostnya, di tengahnya jalan Stella meminta kepadaku tidak untuk langsung pulang tetapi putar-putar dahulu. Kukabulkan permohonannya lantaran saya sendiri sedang bebas, serta kuputuskan untuk naik tol dan putar-putar kota Jakarta. Sekalian nikmati musik, kami sama sama diam diri, sampai selanjutnya Stella menyampaikan,

"Mmm.. Will, saya ingin bicara suatu sama kamu, memang seluruhnya terlampau cepat, Will.. saya senang dengan kamu.." ujarnya lambat tetapi pastilah.

Seperti disikat petir dengar ucapannya, dan secara reflek saya melihat ke kiri memandang ia, terlihat ia serius dengan yang baru saja dia ungkapkan. Ia memandang tajam.

"Apa kamu telah meyakini dengan pembicaraanmu yang baru saja, Tel?" tanyaku sembari kembali fokus ke jalan.

"Saya gak tahu mengapa kalau saya berasa kamu tidak seperti laki laki yang sempat saya mengenal. Kamu baik, serta kelihatannya perhatian and care. Saya tak ingin jika selesai saya pulang ini, kita gak dapat bertemu kembali, Will. Saya tidak mau kehilangan kamu," jawabannya panjang lebar.

"Mmm.. kalau saya bisa jujur sih, saya  suka dengan kamu, Tel.. tetapi kamu pengin khan kalau kita tidak pujaan hatian dahulu?" tegasku

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Berisi Salon

"Ok, kalau itu pengen kamu, mm.. bisa tidak saya ‘sun' kamu, bukti kalau saya gak bermain-main sama perkataanku yang baru saja?" tanyanya.

Wah rasanya seperti akan mati, jantungku ingin lepas, napas jadi sesak. Hilang ingatan ini anak, seperti sungguh-sungguh! Lagi, saya melihat ke kiri lihat parasnya yang bundar dengan bola mata yang memiliki warna coklat, ia menatapku tajam dan serius sekali.

"Saat ini?" tanyaku sembari memandang matanya, dan ia menganguk lambat.

"OK, kamu bisa ‘sun' saya," jawabku sembari balik ke jalanan.

Beberapa waktu lalu ia bergerak dari tempat duduknya dan ambil status untuk memberinya sebuah "sun" di pipi kiriku. Diberilah suatu kecupan di pipi kiriku sembari merengkuh. Lama sekali dia mencium dan ditempelkannya payudaranya pada lengan kiriku.

Ooh, empuk sekali, baik!Payudaranya yang cukup menentang itu lagi tekan lengan kiriku. Hilang ingatan, nikmat sekali, saya jadi terangsang nih. Secara automatis tangkai kemaluanku juga mengeras.. Dengan lambat sekali, Stella berbisik, "Will, saya sukai dengan kamu," dan dia kembali mencium pipiku dan masih tekan payudaranya di lengan kiriku.

Fokusku bubar, nampaknya saya sungguh-sungguh telah terangsang dengan perbuatan Stella, serta sejumlah kendaraan yang melaluiku memandang ke arahku tembus kaca filmku yang cuma 50%.

"Kamu terangsang ya, Will?" tanyanya lambat serta cukup lirih. Saya tak menjawab. Tangan kirinya mulai mengelus-elus tubuhku serta ke arah bawah. Saya udah serius terangsang. Lagi Stella berbisik,

"Will, saya ketahui kamu terangsang, bisa gak saya saksikan punyamu? mempunyai kamu besar yach!"

saya mengusikk. Dibukalah celana panjangku dengan tangan kirinya, seperti dia cukup kepelikan pada waktu ingin buka ikat pinggangku lantaran ia cuman memanfaatkan satu tangan. Saya tolong ia buka ikat pinggang sesudah itu saya kembali menggenggam kemudi mobil.

Dielus-elus tangkai kemaluanku yang udah keras di luar. Selang beberapa saat ditelusupkan telapak kirinya ke serta digenggamlah kemaluanku.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Kunjungi Juga : Pencuri Jackpot & Pemburu Hadiah

"Oooh h.." desahku perlahan. Sedikit-sedikit parasnya bergerak. Pertama, dia cium bibirku dari sisi kiri lalu turun ke bawah. Dia cium leherku, serta dia sempat stop pada sisi dadaku, kemungkinan dia nikmati wewangian minyak wangi BULGARI-ku.

Dia tambah turun dan turun ke bawah. Sekian kali Stella kerjakan pergerakan mengocak kemaluanku. Pertama kali dijilatinya pangkal tangkai kemaluanku lalu menjalar naik ke atas. Ujung lidahnya saat ini ada di bagian biji kejantananku. Satu diantaranya tangannya menyelusup pada belahan bokongku, sentuh anusku, dan merabanya.

Stella meneruskan perjalanan lidahnya, naik makin ke atas, perlahan. Tiap-tiap pergerakan hampir dalam beberapa waktu, teramat perlahan-lahan. Melintasi sisi tengah, naik kembali. Ke sisi leher batangku. Ke-2  tanganku gak kusadari telah mencekam sopir mobil.

Ujung lidahnya naik lebih ke atas kembali. Perlahan-lahan tiap-tiap jilatannya kurasakan bagai keasyikan yang tidak selesai, sangat nikmat, demikian perlahan-lahan. Setiap saat kutundukkan mukaku memandang apa yang dijalankannya tiap kali itu juga kusaksikan Stella tetap masih menjilat-jilati kemaluanku dengan penuh hasrat.

Tidak lama Stella kusaksikan membebaskan tangannya dari kemaluanku, dia menyibakkan rambutnya ke samping tiga jarinya kembali menarik sisi bawah tangkai kemaluanku dengan sedikit memiringkan kepalanya. Stella setelah itu mulai turunkan parasnya dekati kepala kejantananku. Dia mulai merekahkan ke-2  bibirnya, dengan waspada dia masukkan kepala kemaluanku ke mulutnya tanpa terjamah sedikitpun oleh giginya.

Selanjutnya bergerak pelan-pelan bertambah jauh sampai di sisi tengah tangkai kemaluanku. Waktu itu kurasakan kepala kejantananku sentuh sisi lidahnya. Badanku bergetar sebentar dan kedengar nada unik dari mulut Stella. Ke-2  bibirnya tidak lama kemudian mendekat. Kurasakan kehangatan yang menakjubkan enaknya menyirami sekujur badanku.

Pelan-pelan selanjutnya kepala Stella mulai naik. Berbarengan dengan itu juga kurasakan tangannya menarik turun sisi bawah tangkai badan kejantananku sampai di saat bibir dan lidahnya sampai pada bagian kepala, kurasakan sisi kepala itu bertambah peka.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Demikian sensitifnya sampai dapat kurasakan keasyikan hisapan dan jilatan Stella demikian merasuk dan mengelitik semuanya urat-urat syaraf yang ada pada sana. Kuraba punggungnya dengan tangan kiriku, kuelus secara halus lalu menuju ke bawah. Kudapatkan payudara samping kanan. Kubuka telapak tanganku mengikut wujud payudaranya yang bundar. Kuremas secara lembut. Kubuka satu-satu kancing rompinya, serta kembali saya buka tepak tangan mengikut wujud payudaranya.

Sekalian masih tetap mengulum, tangan kanannya bergerak sentuh tanganku, dia ambil pakaian ketatnya dari intermezo celana panjangnya. Digenggamnya tanganku dan ditujukannya ke dalam.  Dibalik busana ketatnya, saya meremas-remas payudaranya masih yang terbungkus BH. Kuremas satu-satu payudaranya sembari mendesah nikmati kuluman di kemaluanku.

Kuremas lumayan kuat dan Stella juga stop mengulum demikian detik lama waktunya. Kuelus-elus kulit dadanya yang lumayan menyembul dari BH-nya dengan kadangkala menyisipkan satu diantaranya jariku antara payudaranya yang kenyal.

"Agh h.." desahku nikmati kuluman Stella yang kian cepat.

Saya turunkan BH-nya yang tutupi payudara sisi kanan, saya bisa menggapai putingnya yang udah mengeras. Kupilin secara halus.

"Ooh.. esst.." desahnya lepaskan kuluman dan kedengar nada gara-gara melepas bibirnya dari kemaluanku.

Menjilat, mengisap, turun-naik. Dia demikian menikmatinya. Demikian selanjutnya berulangkali. Saya tidak sanggup kembali menyaksikan ke bawah. Badanku kian lama bertambah meliuk ke belakang kepalaku telah terdongak ke atas. Kupejamkan mataku. Stella demikian hebat melaksanakannya. Gak sekalinya kurasakan giginya sentuh kulit kejantananku. Edan, tidak pernah saya disedot sebagai berikut, pikirku. Pikiranku telah melayang jauh tidak tahu ke mana.

Tidak kusadari kembali seputarku oleh gelombang kesenangan yang menimpa semuanya urat syaraf di badanku yang kian tinggi. Saya stop sesaat meraba payudaranya. Kutengok ke bawah, tangan kanannya memegang dengan kuat tepat pada sisi leher tangkai kemaluanku, serta dia tampak tersenyum kepadaku.

"Kamu hebat, Tel," bisikku sembari menggeleng-gelengkan kepala takjub oleh kehebatannya.

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Berisi Salon

Stella tersenyum manis serta terkesan manja.

"Eh, dapat keluar saya kalau kamu seperti begini lagi," bisikku kembali merasai pegangan tangannya yang tidak juga menyurut di kemaluanku. Stella tersenyum.

"Jika kamu telah gak ingin keluar, keluarin saja, tidak mesti ditahan-tahan," jawabannya dan selanjutnya menjulurkan lidahnya keluar dan tentang ujung tangkai kemaluanku. Ternyata dia pahami saya tengah bertarung buat menghentikan ejakulasiku.

"Aaghh.." desahku cukup keras meredam rasa nyeri.

Bukan kepalang nikmat yang kurasakan, badannya bergerak tak karuan, sejalan dengan pergerakan kepalanya yang turun naik. Ke-2  tangannya gak henti-henti meraba dadaku, kadangkala dia memilin ke-2  puting susuku dengan jarinya. Kadang-kadang dia melepas kuluman buat ambil napas sementara lalu meneruskannya kembali.

Lebih lama pergerakannya tambah cepat. Saya telah usaha semaksimal buat menghentikan ejakulasi. Kualihkan perhatianku dari payudaranya. Saya meraba menjurus bawah. Kubuka kancing celananya. Lumayan lama kucoba buka dan pada akhirnya lepas juga. 

Perlahan-lahan kuselipkan tangan kiriku dibalik celana dalamnya. Saya bisa rasakan rambut kemaluannya tipis. Barangkali dipiara, pikirku dalam hati. Kuteruskan lumayan ke bawah. Stella mengganti tempatnya. Awal mulanya dia yang cuma bersangga di satu segi bokongnya saja, saat ini dia renggangkan ke-2  kakinya. Dengan gampang saya bisa sentuh kemaluannya. Sekejap telunjukku bermain di sisi atas kemaluannya.

Saya naik-turunkan jemari telunjukku. Ugh, sangatlah nikmat nih rasanya, pikirku. Terkadang kumasukkan telunjukku ke lubang kemaluannya. Saya jejaki tiap milimeter area dalam kemaluan Stella. Saya temui suatu kelentit didalamnya.

Kumainkan klitoris itu dengan telunjukku. Ugh, pegal  rasanya tangan kiriku. Sementara kukeluarkan jariku dari dalam. Lantas saya nikmati tiap kuluman Stella. Rasanya sudah berapa tetes spermaku keluar. Saya betul-betul dibentuk mabok kepayang olehnya.

Kembali kumasukkan jariku, kesempatan ini dua jemari, jemari telunjuk dan jemari tengahku. Di waktu saya masukkan ke-2  jariku, Stella kelihatan melengkuh dan mendesah perlahan.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Kian lama bertambah cepat saya mengeluar-masukkan ke-2  jariku di lubang kemaluannya serta Stella sejumlah menyudahi kuluman pada tangkai kemaluanku sekalian selalu menggenggam tangkai kemaluanku.

Entahlah udah berapakah orang yang memandang kesibukan kami terpenting banyak supir atau kenek truk yang kami lalui, tetapi saya tak perduli. Kepuasan yang kurasakan waktu itu serius membiusku maka saya udah lupakan segala hal. Kembali Stella menjilat, menarik dan mengulum tangkai kemaluanku dan entahlah udah berapakah lama kami mengerjakan ini.

Kutundukkan kepalaku buat memandang yang lagi ditangani Stella di kemaluanku. Kesempatan ini Stella melaksanakan dengan penuh kehalusan, dia julurkan lidahnya sampai terkait ujung kepala kemaluanku kembali.

Dia memutar-mutarkan lidahnya benar di ujung lubang kemaluanku. Benar-benar dashyat kesenangan yang kurasakan. Seringkali badanku bergetar akan tetapi dia terus di sikapnya. Adakalanya dia tambahkan semuanya tangkai kemaluanku dalam mulutnya serta dia permainkan lidahnya di.

"Ooh.. Tel.. enakk.." desahku sekalian melepas tangan kiriku dari lubang kemaluannya.

Kupegang kepalanya mengikut pergerakan turun naik.

"Stella, saya sudah tidak tahann.." kataku cukup lirih mencegah ejakulasi.

Akan tetapi pergerakan Stella tambah cepat serta berulangkali dia membuka matanya tapi masih mengulum dan kedengar beberapa suara dari dalam mulutnya. "Aaagghh.." desahku keras dibarengi dengan keluarnya sperma dari dalam tangkai kemaluanku dalam mulutnya.

Situasi mobil kami ketika itu sedikit tersentak oleh injakan kaki kananku. Saya nikmati tiap sperma yang keluar dalam kemaluanku sampai pada akhirnya habis. Stella terus menjilat-jilati kemaluanku dengan lidahnya. Bisa kurasakan lidahnya sapu seluruhnya sisi kepala kemaluanku. Ugh, begitu nikmat rasanya. Selesai bersihkan seluruhnya spermaku dengan lidahnya, Stella menuju ke atas.

Kusaksikan ia, kelihatan ada sejumlah spermaku melekat di samping kanan bibirnya serta pipi kirinya. Saya mulai bergerak membenahi status dudukku, perlahan. Sekalian terus digenggamnya tangkai kemaluanku yang udah lemas, Stella bergerak ke atas melumat bibirku, masih berasa spermaku.

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Pelayan Berisi Salon

Demikian detik kami bercumbu serta saya pejamkan mata. Pada akhirnya dia membereskan tempatnya, dia duduk serta beres-beres busananya. Aku juga membereskan busanaku seadanya. Saya pakai celana panjangku tapi tidak kumasukkan bajuku. Beberapa waktu sesudah itu, saya main ke kos Stella dan pada ketika itu juga kami mengikat tali kasih. Awalnya bulan Maret lalu Stella pulang dari Manado seusai dua minggu dia ada di sana dan dia tak balik lagi bekerja di salon itu.

Saat ini kami hidup bersama di tempat di wilayah Grogol. Saat ini dia diterima selaku operator di salah satunya perusahaan penyuplai jasa komunikasi gadget. Dan saya masih tetap menjadi animator yang bekerja dalam suatu perusahaan di wilayah Kedoya tetapi saya mesti tinggalkan kostku.

Sesudah kami hidup seatap, Stella mengaku padaku jika waktu 6 bulan dia bekerja di salon itu. Dia pernah layani konsumen setianya dan dia mengucapkan jika seluruh karyawan yang bekerja di salon itu pula buruh sex.

Stella tak mengerti bagaimana asal awalannya. Stella sendiri tidak mengerti apa salon merupakan topeng atau sex yakni sebuah tambahan. Ia menyampaikan kalau buat ajak keluar satu diantaranya karyawati di sana, seorang mesti bayar pada muka sejumlah Rp 500.000.

Rasanya Jakarta cuma punya kami berdua. Setiap malam sehabis mandi setelah dari kerja atau sesudah makan malam, kami mengerjakan hubungan seksual. Tidak tahu sampai kapan seluruhnya dapat usai. Kami benar-benar nikmati sehari-hari yang hendak kami lintasi serta sudah kami lewati bersama-sama. 

Saya benar-benar tak perduli dengan asal-usulnya tugas Stella karena tambah hari saya semakin terbius oleh kesenangan sex dan mataku seolah-seolah tertutup oleh rasa sayangku pada ia.

TAMAT^^

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama