CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN MENAWAN

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN MENAWAN

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN MENAWAN, Hasrat-Bispak28 Hujan menyongsong kembalinya Sani ke kota. Namun ke mana maksudnya? Rumah orangtuanya sendiri telah tidak kembali menyambutnya. Keluarga besar? Momen baru saja telah merusak kepercayaannya pada keluarga besarnya. Dengan uang sisa, Sani cari angkutan ke arah tempat tinggalnya yang paling akhir, asrama polwan. Sehabis kasus Ryoko usai, Sani memanglah balik ke sana. Namun ia cuman mendapatkan sodoran tas berisi barang pribadinya dan tanggapan dingin dari penjaga di muka.


"Lantaran telah diberhentikan, Anda sudah tak punya hak tinggal di sini kembali. Ini beberapa barang Anda."


Satu kembali arah Sani. Kombespol Bambang Harjadi. Sani hampir kekurangan uang. Tetapi ia sukses sampailah dalam rumah besar Bambang Harjadi yang sepi. Lagi-lagi…


"Bapak tak berada pada tempat, tengah ke luar negeri," kata bintara penjaga rumah dari balik kaca sempit pos jaga. 


"Kapan pulangnya?"


"Maaf, Mbak ini pentingnya apa ya? Bapak ke luar negeri buat pekerjaan negara. Kalaupun tidak ada kebutuhan penting, saya tidak dapat tolong."


Sani tidak dapat menanyakan seterusnya lantaran sang penjaga langsung tutup korden jendela kaca pos jaga. 


Habis…! Sehabis instansi serta keluarga, Bambang Harjadi juga sudah matikannya. Tidak ada kembali manusia yang ingin membantu JuaSani. Dengan cara sempoyong serta jiwa terbuncang ia jalan terseok menghindari dari rumah Kombes Bambang, saluran air matanya gak kelihatan di tengahnya siraman hujan deras.


Semisalkan ada Ryoko…

Ryoko telah kau khianati!


Tetapi ia penjahat!


Apakah beda dengan diri kamu? Biarpun penjahat, malah Ryoko tidak pernah mengkhianatimu kan?


Mana beberapa orang baik? Mana keluargamu? Mana lembagamu? Mereka orang baik kan? Tidakkah malah beberapa orang baik mengkhianatimu?


Nyaris dua jam Sani jalan tidak pastilah arah, serta hujan masih tetap turun dengan deras. Sani telah tak perduli kembali, dia serius kehilangan pegangan. Beberapa kali ia tergelincir, dan terciprat di saat kendaraan lewat di sebelahnya. TEET TEEET! Sani menengok. Seorang pengendara motor ada di dalam sampingnya, serta berujar padanya,


"Ojek, Non?"

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN MENAWAN


Sebentar Sani termangu. Lantas ia memutus untuk naik ojek itu. Ke mana saja dibawa, ia tidak peduli…


"Ke mana?"


Sani menggumam gak terang. Namun sang tukang ojek seakan mengerti… serta ojek juga meluncur tembus hujan, di tengahnya kota yang tuju senja.


Mendekati malam…


"Penonton. Kasus penyergapan jaringan prostitusi Ryoko yang menyertakan pelaku polwan membuka lagi fase baru sewaktu sekian hari ini dalam masyarakat mulai tersebar video porno yang disangka diaktori JP, pelaku polwan itu.  Walaupun begitu Kepolisian mengatakan video itu tak ada hubungan dengan perkara ini serta bukan mengikutsertakan JP. JP sendiri dikenali sudah distop secara tak hormat karena dapat dibuktikan melaksanakan pelanggaran code etik…" Tayangan kabar malam terus menyajikan beberapa hal yang menikam Sani.


"Maati'iiin TV-nyaaa…" suara Sani menyambat panjang ditingkahi gelak tawa sejumlah laki laki.


Mereka sedang ada pada satu warung kecil di teritori jorok, di tengah-tengah asap rokok, kulit kacang, serta botol-botol minuman keras. Suara berbicara Sani melantur karena ia sendiri telah tidak kuat mengangkut kepalanya dari meja. Ia mabok. Ia dibawa ke warung itu oleh sang tukang ojek serta dibuat mabok.


"Eh gua ada videonya yang berada di tivi itu loh!" sengit seseorang laki laki di dekat Sani. "Saya diberi sama sang Kus tukang pulsa di muka. Ingin melihat tidak?"


Kawan-kawannya merubung. Orang itu memutar video di HP-nya. Bunyinya diperkuat. Serta kedengarlah desah gairah Sani dalam warung itu.


"Oh! Ahh! Entot akuu!! Ngh! Nguhh!"


Banyak lelaki itu, tukang ojek, preman, pedagang asongan, tukang parkir, pengangguran, ketawa serta memberi komentar kotor menyaksikan kesenangan kecil di tengahnya dinginnya hujan yang bersambung sampai malam dan mengguyuri warung itu.


"Eh Non, pengen turut saksikan film sengit tidak?" Sang tukang ojek barusan memboncengkan Sani mengusung kepala Sani maka dari itu Sani dapat menyaksikan video di HP temannya.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


Orang temannya kembali, kayaknya preman, mengelus paha Sani. Sani yang mabok tidak mampu menantang di saat dimainkan sesuai itu. Di atas meja warung ada juga koran murahan yang mengekspos sejumlah photo Sani sewaktu lagi menyaru jadi pelacurnya Ryoko. Video itu terang dari camera video Ryoko yang diambil alih di waktu penangkapan di dermaga, dan beberapa foto datang dari penyidikan Savitri. Misal Sani masih memiliki pikiran jernih, ia patut berprasangka buruk dengan bocornya semuanya bukti itu ke pers—pasti ada permainan orang dalam. Tetapi bergelas-gelas minuman keras udah mengaburkan akalnya. Sang preman menggapai muka Sani serta menciumnya dengan paksakan. Berbau alkohol di satu mulut berjumpa berbau alkohol di mulut lain. Beberapa kawannya jadi tepok tangan dan menyemangati. Mereka tidak jelas, tidak perduli, siapa wanita elok kepanikan yang dibawa sang tukang ojek ke arah tempat kongkow mereka itu. Alkohol serta video porno memancing birahi mereka serta ketepatan ada wanita…


"Lonte yang lu membawa cakep ya. Persis sama yang di video!" kata sang pemilik HP.


"Asal-asalan lu, yang di video kan polwan?"


"Eh telah tengah malem nih. Saya pengin tutup!" kata seorang, nampaknya pemilik warung. "Marilah bayar, tak boleh pada ngutang! Lu di membuka botol saja sampai sepuluh…"


Sang tukang ojek lalu ngomong, "Sori Bang, aku kagak ada duwit. Ni cewek saja menumpang gak bayar. Tetapi jika gua bayar pakai ia saja bagaimana?"


"Iktikad lu apa bayar gunakan ia?" kata sang pemilik warung.


"Lu bisa gunakan ni cewe seenak lu, bagaimana?" sang tukang ojek tawarkan.


Sementara sang tukang ojek usaha ‘menjual' Sani, sang preman lagi menciumi serta menggerayangi Sani. Ia lalu memaksakan Sani minum satu gelas minuman keras kembali.


"Oke," kata sang pemilik warung sembari mencermati tamu wanitanya yang mabok itu. "Tetapi saya terlebih dulu yang pakai ia. Gua kagak pengin sisa elu pada."


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


"Tutup dahulu warungnya," kata sang tukang ojek. Sang pemilik warung langsung tutup jendela dan pintu warung. Beberapa orang dari sana mengenyahkan seluruh yang ada pada atas meja, lalu mengusung badan Sani serta menempatkannya celentang di atas meja, dipersiapkan untuk jadi tempat pemuasan gairah.


Pagi…


Sani terjaga dari tidur dengan kepala sakit, hangover. Badannya berasa linu, semuanya ototnya pegal. Bisa ia rasakan kulit punggungnya sentuh alas kayu—Dia sadar ia tertidur telanjang. Perlahan-lahan ia buka mata dan dilihatnya sinar matahari yang telah rada tinggi.


"Ahh…" rintihnya, terasa kepalanya sakit.


"Udah bangun?" kedengar nada wanita di dekatnya.


"Kepala… sakit…" keluh Sani.


"Beberapa minum sampai ketiduran di sini ya?"


"Auhh… tidak tau… Tubuh… sakit semua…" Sani sekedar dapat bercakap putus-putus. Ia belum memandang siapa wanita yang berbicara dengannya.


"Hingga tak pakai pakaian begini. Marilah, bangun, pakai busana dahulu."


Sani bangun dengan kerepotan, lalu pakai kembali pakaiannya yang berantakan. Ia juga sadar dalam vaginanya ada sejumlah sisa sperma. Ia terlintas peristiwa-kejadian sama saat masih menyaru, ia tertidur selepas layani lelaki, ditinggalkan demikian dengan benih mereka dalam dianya sendiri.


"Ada… kamar mandi di sini?"


"Ada air berada di belakang," kata sang wanita sembari menunjuk. Sani saat ini dapat memandang ia: wanita 40-an dengan rambut keriting, paras keras yang tetap sedikit tersisa kecantikan, tank hebat kusam, serta kuku bercat merah yang gak rapi.


Sani tuju belakang warung, dari sana ada WC jongkok simple yang saru dengan ember serta gayung. Membatasi jijik, ia bersihkan diri sekedarnya, lalu kembali pada tengah warung.


"Ujarnya Alip kamu ingin cari kerja di wisma?"


"Alip? Wisma?"


"Tukang ojek. Barusan pagi ia katakan membawa kamu kesini ujarnya kamu pengin cari kerja."


Sani rada kebingungan.


"Kebingungan? Baru pertama kesini yah? Tempat ini namanya Kalirotan," sang wanita memaparkan, sembari menghidupkan rokok.

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN MENAWAN


"Kalirotan. Oh…" Sani tahu nama itu. Nama satu diantaranya lokalisasi kelas bawah di kotanya. Posisinya 1/2 legal.


"Oh ya kenalin. Nuri…" kata wanita itu sembari menyalami. "Benar ingin kerja di wisma? Kamu cukup cakep. Di tempatku saja pengen?"


Sani termenung mengolah penawaran wanita itu.


"NGENTOT!!"


"MINGGAT LU BANGKE!!"


BUKK! BRAK! DUGG!!


Seseorang laki laki jatuh di jalanan. 2 orang lelaki lain menyepak serta menginjaknya. Lelaki yang jatuh itu kerja keras berdiri dan selanjutnya sukses kabur. 2 orang yang serangnya membentak-bentak.


"Ooii ribut-ribut apa sich itu?" teriak Mami Nuri dari dalam warung tendanya.


"Orang main gak bayar Mbak!" orang tadi menyepaki berteriak membalasnya.


"Gaduh benar-benar sich," 


Omel Mami Nuri sekalian melihat ke jalan. Seorang lelaki berdiri di luar warung. Bapak-bapak 1/2 baya, kumisan, dengan rambut tipis serta baju kusam. Cakepgnya seperti karyawan rendahan, lelaki yang tidak sukses capai kesuksesan walau sebenarnya usia produktifnya nyaris habis. Tetap Mami Nuri menyambutnya secara bagus, mempersilahkannya duduk di sofa depan serta tanpa disuruh langsung membuka botol minuman. Mami Nuri lalu panggil anak buahnya. 5 orang wanita langsung merapat serta mengekspos diri di muka sang bapak. Wujud mereka beraneka macam, dari ABG kurus kering hingga sampai STW montok. Berbau beberapa macam wangi-wangian murahan bertubrukan di hidung sang bapak. Beberapa pelacur kelas bawah itu usaha tampil seksi, obral belahan dada dan paha, tapi kesan-kesan murahan tak dapat lenyap. Tetapi sang bapak terasa ini malam keberuntungannya. Di lokalisasi kelas bawah yang ia datangi itu, rupanya juga ada yang cukuplah. Ia menunjuk wanita yang ada di dalam tengah. Wanita itu memakai blus tiada lengan putih tipis dengan bra hitam berenda membayang di belakangnya, rok superpendek kotak-kotak, sepatu hak tinggi. Rambut panjangnya dikuncir ekor kuda, maka dari itu sepasang telinganya yang digelantungi anting lingkaran kelihatan. Walaupun riasannya semenor yang lainnya, dengan bedak tebal, lipstik merah, eyeshadow biru, serta bulu-bulu mata palsu, mukanya terus lebih elok. 

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


Sang bapak memutuskan ia. Sang bapak memutuskan Sani. Udah dua minggu Sani ada di sana, melacur di warung remang-remang Mami Nuri. Ia betul-betul berasa gak punyai harga diri kembali selepas dibuat malu di mata khalayak, diberhentikan, dibuang orang-tua, dikhianati keluarga, dan paling akhir digilir oleh sekumpulan begundal kelas teri sewaktu mabok. Jadi ia lantas gak memikir jenis-jenis waktu Mami Nuri tawarkan tugas. Ia tidak akan terasa dirinya sendiri wanita baik. Apalah kembali ia disamping sama hal yang ditudingkan pelosok dunia, seluruhnya orang padanya? Ia pelacur. Lonte. WTS. Disini area yang patut buatnya, di mana seluruhnya orang didalamnya tidak mempunyai harga diri. Di mana seluruh wanitanya mengangkangkan kaki untuk uang. Sani tersenyum serta menggamit sang bapak keluar warung remang-remang Mami Nuri, selepas sang bapak bayar minuman yang tidak disuruh serta harga kemahalan. Mereka ketujuan kamar tempat kencan—sebenarnya tenda tertutup dengan tempat tidur bambu dan kasur didalamnya. Dari tenda-tenda lain kedengar desahan serta rintihan palsu beberapa pelacur murahan yang bekerja. Satu-dua preman berjaga-jaga di situ. Seperti itu dia kehidupan Sani saat ini, hakekatnya sama dengan kerjanya di bawah Ryoko dahulu, akan tetapi kelasnya selisih jauh. Dari kamar hotel bintang lima ke warung tenda. Dari juta-an ke seratusan ribu. 


Dari entrepreneur, petinggi, pejabat ke pengemudi, kuli, preman. Sani gak susah-susah ajak bercakap atau berteman sang bapak, dia terus menanggalkan kemeja lelaki hidung belang itu, lalu menelanjangi diri. Buat memancing hasrat, ia menciumi sekujur badan sang bapak langsung tiduran di tempat tidur. Tangan, lengan, ketiak, leher, belakang telinga. Turun ke dada, perut, serta selanjutnya kemaluan. Sang eks polwan langsung menjulurkan lidahnya dan menjilat-jilati kepala burung sang bapak seperti nikmati lolipop. Ketrampilan blowjobnya yang paling terasah saat bekerja buat Ryoko gak lenyap. Selepas membasahi semuanya kepala burung itu dengan liur, lidahnya bergerak turun sejauh tangkai, mengelitik pelir, dan terus turun sampai lubang anus.


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


Sang hidung belang terasa geli-geli nikmat dibegitukan, ia betul-betul mujur mendapatkan service kelas atas di dalam tempat murahan itu. Lantas Sani mengangkangi badan sang bapak dan memasukkan penis yang basah dengan liur itu dalam vaginanya.


Ia sudah tak memikir memakai kondom—dia gak perduli kembali dengan dianya sendiri, gak perduli dampak hamil atau penyakit. Sani tersenyum palsu pada saat ia mulai menggoyang-goyang tamunya lambat, lalu ia tundukkan badan di depan sembari merengkuh kepala sang bapak biar nikmati payudaranya. Sang bapak dengan berbahagia menyusu terhadap Sani. "Uhhh!! Isep Mas!" bujuk Sani.


Yang rada di luar sangkaan, nyatanya ereksi sang bapak bertahan lama. Sani melecutnya hingga ia sendiri orgasme, namun tamunya masih tegang. Mereka lalu ganti status jadi misionaris, dan sang bapak memecutnya cukuplah lama, kemungkinan 20 menit, hingga sampai ia mandi keringat dan sang bapak pucat.


"Kok tidak keluar-keluar sich! Gunakan obat kuat ya?" maki Sani dongkol. Sang bapak nyengir. Nyatanya kejantanan hasil dibeli dalam bingkisan! Satu kali lagi Sani orgasme, namun ia tidak menikmatinya. Vaginanya udah berasa kering sebab kelamaan digunakan.Selanjutnya sang bapak ejakulasi pula, meskipun disongsong muka cemberut Sani. Sialan! Umpatnya dalam hati. Bapak itu menempatkan uang di atas tempat tidur serta mengeloyor pergi. Sani tergelintang mengangkang, ngilu. Akan tetapi tugasnya belum tuntas. Kecantikan alami Sani sudah membuat banyak lelaki hidung belang menyemut pengin nikmati kemulusan badannya. Dan baru-baru ini Sani bangun serta memakai handuk buat tutupi badan bugilnya, pintu bedeng tempat perlawanannya barusan udah buka dengan paksakan. 


3 orang preman mabok serta wajahnya gahar masuk dengan semaunya, Salah seorang pada mereka yang kelihatannya pimpinan segerombolan tersebut lantas buka resleting celana jeans kusamnya. Sani masih kuranglah kuat untuk menantang, selangkangannya masih perih seusai digempur penis bandot tua konsumen setia awal mulanya, serta dia benar-benar gak pengin kembali menantang. Dia melepaskan saja sang preman menjambak rambutnya, memaksa berlutut di lantai yang cuma diaci seadanya.

CERITA DEWASA MENJADI PSK POLWAN MENAWAN


Lututnya agak sakit karena terbentur semen kasar, serta perih waktu dia diminta beringsut dekati selangkangan si preman. Preman itu betul-betul tidak berperasaan, dengan kasar dia memberikan penis kotor serta berbau kepunyaannya ke mulut cantik si gadis yang sekarang terselak, serta usaha baiknya buat memberikan kepuasan lelaki yang sudah bayar badannya buat berikan servis terbaik. Sementara dua temannya mulai menelanjangi diri sendiri, lalu memulai melingkari Sani… 


lalu memaksakan si gadis men-deepthroat penis mereka juga.  Ah… seumpama Sani tahu bila beberapa preman itu sekali-kali gak bayar satu rupiah juga untuk nikmati badan eloknya! Andaikan Sani tahu jika Mami Nuri saat ini lagi mengurut dada sebab mesti melepaskan bintangnya jadi penghasilan uang keamanan yang teratur ditagih beberapa preman.  Dan Mami Nuri cuma dapat mendesah dengar rintihan Sani, erangan si gadis, dan jerit terhenti wanita itu sejalan badannya yang ditangani ibarat binatang oleh ke-3  preman. Pada akhirnya Mami Nuri cuman dapat terisak lambat sewaktu dia masuk ke kamar dan lihat Sani terlentang semaput tidak memiliki daya, semprotan sperma penuhi paras, payudara dan sisi badannya yang lain… Vagina si gadis bengkak, serta anusnya membuka…


Nyaris 5 bulan Sani menjalankan karier selaku pelacur kelas teri. kecantikannya tidak sirna, sampai kenggunannya semakin terpancar meskipun dia gak memakai banyak dandanan seperti beberapa rekannya yang berhias amat menor buat menimbulkan perhatian lelaki hidung belang. Dandanan Sani yang simpel, bahkan juga hampir tidak bermake-up justru membutanya jadi begitu anggun, serta sebabkan banyak lelaki yang mengharapkan layanan dari dianya. Kecantikan alaminya, kepasrahan keseluruhan yang dilakukan bikin konsumennya demikian mencintai dirinya sendiri. Dan demikian keseluruhan servis yang diberi Sani sampai banyak konsumen setianya tidak lagi mengenali jika si gadis mulai merekayasa orgasmenya.


Ya, seperti secara umum beberapa pelacur yang terus-terusan layani laki laki, Sani juga mulai terasa rangsangan di vaginanya mulai menyusut. sampai dia mulai beraksi buat bikin beberapa tamunya berasa seperti laki laki luar biasa.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


Walaupun faktanya apabila bukan dikarenakan obat kuat, jadi dalam perhitungan 3 hingga 5 menit karena itu banyak lelaki itu telah berejakulasi dalam rahimnya…


Serta waktu 5 bulan itu, keterkenalan yang dicapai Sani mulai membikin seseorang pelacur yang sebetulnya masih lebih muda dari Sani berasa tersaingi. Lantaran saat sebelum Sani tiba dirinya-lah unggulan di seluruhnya kompleks Kalirotan.


"Bang…" desah Mira, pelacur belia itu sembari membelai dada sektor Margo, kepala preman Kalirotan yang paling ditakuti.


"Apa?" kata Margo perlahan tetapi dengan suara tegas.


"Saya tak sukai dengan sang Sani…" desah Mira dengan manja, bibirnya yang bergincu merah muram ibarat anak kecil yang mau jadi perhatian.


"Sani yang mana?" bertanya Margo sembari lalu, meski sesungguhnya dia bisa menerka wanita yang mana dikatakan Mira, lantaran dia sendiri udah berulangkali mencicip kehangatan serta servis keseluruhan si gadis yang diberi dengan cara gratis sebagai bonus pembayaran uang keamanan dari Mami Nuri. Tergolong waktu tanpa jijik dan geli wanita itu menjilat bersih penisnya yang baru-baru ini menghamburkan benih di anus si gadis…


BERSAMBUNG

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama