CERITA SEKS DESAHAN NON ELIZA SEMOK

CERITA SEKS DESAHAN NON ELIZA SEMOK

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

CERITA SEKS DESAHAN NON ELIZA SEMOK, Hasrat-Bispak28 Telah berapa menit saya terjaga dari tidurku. Biarpun saya udah berasa cukup lebih enak, saya masih ingin bermalas-malasan, dan biarkan badanku yang telanjang bundar dan terselinap dalam bedcover ini terus terbujur, nikmati empuknya ranjangku. Terkadang saya menciumi rambutku yang terbentang di atas bantalku ini, nikmati lembutnya rambutku namun juga wanginya berbau rambutku ini.

Serta saya udah kembali tersenyum senyuman sendiri lantaran saya terkenang peristiwa dalam hari tempo hari bersama Andy, dimulai dengan sikap canggungnya di sekolah waktu temaniku hingga kembali lagi ke kelasku, dan yang sangat membuatku berbahagia yaitu SMS Andy malam harinya, yang mengingatiku supaya lekas istirahat serta tidur sebab ia mengerti saya kelelahan.

Akan tetapi, Andy tahunya saya kelelahan lantaran belajar hingga malam, tidak dikarenakan ngeseks berkali kali semenjak tempo hari lusa. Saya melihat jam kamarku, rupanya telah jam 5:10 pagi. Karena itu saya menarik napas panjang, siap-siap meniti ini hari yang entahlah dapat berikan warna apalagi pada kehidupanku.

"Auw…", saya menyambat perlahan-lahan waktu saya melangkah kakiku ke kamar mandi.

Ke-2  betisku masih berasa demikian pegal sewaktu kupakai jalan, bahkan juga lubang vaginaku kadangkala berasa sedikit nyeri. Rupanya badanku belum sembuh betul seusai tempo hari saya terbawa dalam acara pesta sex yang liar itu. Walau sebenarnya saya udah istirahat semalaman tanpa problem, sampai saya telah tidur lebih mula sehabis terima SMS Andy kira-kira jam 9 tempo hari malam.

Saya mengambil langkah tertatih tatih ke dalam lemari bajuku buat ambil bra serta celana dalamku, pula seragam putih abu abu. Peduli sangat dengan teror Dedi, ini hari saya memilih untuk memanfaatkan celana dalam. Sepanjang hari tempo hari di sekolah saya berasa benar-benar was-was, mengandaikan kawan temanku di sekolah tahu bila saya tak kenakan celana dalam. Kalaupun kelak Dedi menyusahkanku, saya telah pasrah.

CERITA SEKS DESAHAN NON ELIZA SEMOK

Kadang-kadang saya mengeluhkan, di saat terasa sakit yang menimpa betisku ini mengusik cara kakiku. Bahkan juga sekarang saya baru merasai bila otot perutku pula sedikit kejang, seperti habis melaksanakan sit up berkali dapat saja.

Tapi perlahan-lahan saya mengetahui sebuah hal yang aneh, entahlah mengapa saya justru nikmati merasa sakit yang menimpa perutku ini.

"Ih… apaan sich saya ini… waktu pagi pagi sudah kacau balau gini…", saya menggerundel dan memarahi diriku sendiri.

Karenanya saya usaha tidak untuk biarkan pikiranku melayang-layang kemanapun. Sehabis saya gantungkan semua lembar baju yang bisa kukenakan dan handukku, saya mengamankan pintu meskipun saya masih ingat bila pintu kamarku terkunci. Tetap rasanya aneh jika saya harus mandi tanpa ada menutup pintu kamar mandi, serta saya tidak ingin kalaupun saya jadi biasa sesuai itu.

Saya mulai menganakemaskan badanku dengan shower air hangat dan cairan sabun mandiku yang harum, halus memberi kesegaran. Sesudah usai, saya selekasnya keringkan badanku serta memakai bra dan celana dalamku, lalu saya ketujuan meja dandanku melihati bayang-bayang diriku di cermin.

"Sayang kamu telah tidak virgin… semestinya virgin kamu itu cuman buat Andy… bila kedepannya Andy tahu kamu telah gak virgin, apa Andy masih pengin sama kamu?", saya berucap pada bayang-bayang diriku di cermin, dan saat ini hatiku jadi sendu.

Saya mulai memanfaatkan busana dan rok seragam sekolahku. Rasa pegal di ke-2  betisku udah berasa sedikit menyusut. Sesudah mematikan AC kamarku, saya mengecek beberapa buku yang berada di tas sekolahku, meyakinkan tidaklah ada yang ketinggalan dan tidak lupa saya masukkan handphoneku ke tas.

Lalu saya kenakan sabuk yang umum kupakai ke sekolah dan siap-siap buat membereskan tampilanku di muka meja dandanku, di saat tiba-tiba saya dengar mobile-phoneku keluarkan bunyi, serta dari deringnya saya tahu kalaupun ada SMS masuk.

Saya cepat buka tasku cari handphoneku, dan selekasnya membaca isi SMS itu dengan penuh berharap.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

‘Pagi Eliza. Kamu telah tambah enak? Saya berharap ini hari kamu telah lebih sehat dan tidak penat.'

Saat saya menyaksikan nama pengirimnya yakni Andy, hatiku kembali berbunga bunga. Aku terus menulis balasan perkataan terima kasih sekalian jawaban jika saya udah lebih sehat juga sudah tidak penat. Saya suka sekali lantaran saya berasa Andy mulai berani memberi perhatiannya padaku.

Seusai saya simpan hpku dalam tas sekolahku, saya kembali siap-siap mengatur performaku di muka meja dandan. Saya memblow rambutku dengan hair dryer sekalian menyisir rambutku sampai nampak rapi serta elok megar, lalu saya berikan sedikit bedak pada parasku.

Ini hari saya pengin dilihat lebih elok serta menarik di depan Andy, serta saya memulaskan lip gloss seperlunya pada bibirku.

"Andy… kalaupun saja kamu tahu… saya puas dengan perhatian yang kamu beri padaku…", saya mengguman perlahan sekalian melihati diriku di cermin pastikan tidaklah ada yang keliru dengan performaku.

‘tok tok tok…', kedengar nada ketukan di pintu kamarku yang membubarkan lamunan cantikku.

"Siapa?", saya ajukan pertanyaan sekalian ambil tas sekolahku, lalu saya mengambil langkah menuju pintu kamarku.

"Saya non, sarapannya telah saya persiapkan", kedengar jawaban Sulikah.

Saya buka pintu kamarku yang terkunci, dan ucapkan terima kasih di Sulikah. Sesudah itu saya menutup pintu kamarku, dan saya ambil kaus kakiku di almari kecil yang ada pada samping rack sepatu, serta saya memanfaatkan kaus kaki juga sepatuku.

Tau-tau saya tersadarkan, entahlah mengapa Sulikah tetap berdiri di dekatku.

"Sulikah? Mengapa?", saya ajukan pertanyaan terheran.

"Non Eliza, ini hari non elok sekali…", kata Sulikah yang tetap menatapku denganc penglihatan terpesona.

"Terima kasih ya", saya tersenyum puas.

Dalam hati saya mengharapkan di sekolah kelak Andy juga memujiku sebagai berikut, meski jika menyaksikan Andy yang malu seperti tempo hari, rasanya angan-anganku itu tak mungkin terjadi sekencang itu.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


Saya turun ke ruangan makan untuk nikmati makan pagi pagi. Saya makan semakin berkurang dari umumnya, karena tiba-tiba saja saya takut jadi gendut. Saya gak pengin jadi dilihat tidak menarik untuk Andy. Dalam sekejap saya mengakhiri sarapanku, serta sehabis membasuh tangan dan mulutku, saya ambil langkah tuju garasi.

Dari sana saya memandang pak Bijaksanain tengah mengelapi mobilku. Di saat saya merapat, pak Bijakin yang melihatku sekejap menyudahi tugasnya, serta dia menatapku seperti baru pertamanya kali melihatku saja.

Demikian pula Wawan serta Suwito yang pada mulanya sapu langit langit di garasi, sekarang terdiam melihatku sembari masih menggenggam sapu panjang pada tangan mereka.

"Pak Berbudiin, ngelapnya sudah dahulu ya. Tolong lapnya diminggirkan dahulu donk, Eliza sudah ingin pergi sekolah nih", saya bercakap di pak Berbudiin sembari menunjuk lap masih ada di atas kap mesin mobilku.

Tidak ada jawaban dari pak Bijaksanain yang cuman mengangkut lap itu dari kap mesin mobilku, dan konyolnya dia kerjakan itu sekalian lagi menatapku. Sewaktu saya menyaksikan sekitar, saya memandang Wawan serta Suwito  berlaku sama, mereka selalu mematung sekalian menatapku.

"Hei! Kalian seluruhnya mengapa sich? Tidak pernah lihat cewek cakep ya?!", saya menyengaja mendamprat dengan suara yang lumayan keras sampai mereka terkaget.

Suwito hingga sampai nyaris terpelanting dari bangku yang dinaikinya, sementara itu Wawan dengan paras terkaget jatuhkan sapunya. Pak Bijaksanain sendiri mengelus dadanya berulang kali. Saya menghentikan tawa menyaksikan reaksi mereka bertiga ini, tetapi saya usaha masih tetap menempatkan muka seserius mungkin. 

"Yah non Eliza, keras sangat suaranya… membikin terkejut saja!", gerutu pak Bijakin lalu mulai dekatiku.

Wawan serta Suwito turun dari bangku mereka, dan mereka berdua mulai dekatiku dengan penglihatan mata mereka yang benar-benar kukenal, penglihatan mata mereka ketika mereka demikian gaungs serta bergairah nikmati badanku.

CERITA SEKS DESAHAN NON ELIZA SEMOK

"Eh eh… kalian pengen apa? Gak! Tak mau!!", memahami apa yang hendak dilaksanakan oleh pak Bijakin, Wawan serta Suwito, saya berseru cemas serta cepat cepat masuk ke mobilku, lalu saya mengancing pintu mobilku saat sebelum mereka sukses tangkapku.

Namun saya buka sedikit kaca pintu mobilku di sisi kiri, agar saya dapat dengar apa kata mereka,  agar mereka dapat dengar jawabanku yang tentu kuusahakan untuk bikin mereka bertambah geram.

"Marilah non Eliza… Sekejap saja non", kata Wawan serta Suwito nyaris berbareng dan mereka menarik narik handel pintu mobilku, coba buka pintu mobilku yang udah terkunci ini.

"Tidak mau! Tak ingin! Kelak bajuku lecek! Dasarnya tidak mau!", saya menjawab dengan nada yang lumayan keras dan menggelengkan kepalaku berkali kali, namun saya menyengaja mengerling menuju mereka, dengan tipe yang kubuat semenggoda mungkin. 

Ke-3  pria itu memandang diriku dengan gaungs. Diam diam saya terasa seram memikirkan apa yang hendak terjadi kalaupun saat ini saya hingga ketangkap mereka. Dapat dapat saya telat masuk sekolah sebab diminta layani gairah birahi mereka lebih dahulu.

Sesudah sekian kali saya menggelengkan kepala dengan kerlingan nakal untuk menjawab permohonan mereka yang memaksakan saya turun tidak lama, selanjutnya mereka berserah pula serta kembali meneruskan tugas mereka. Pak Berbudiin mengelap mobil mamaku, sementara itu Wawan serta Suwito kembali naik ke bangku tadi mereka gunakan dan meneruskan sapu langit langit garasi ini.

Sekalian tersenyum senyuman sebab menganggap menang, saya menghidupkan mesin mobilku. Dan waktu saya lihat mereka bertiga pura pura gak tahu kalaupun mereka mesti memberikan pintu garasi dan pintu gerbang bagiku, saya mendesak klakson mobilku sampai mereka terkaget dan seluruhnya alat bersih bersih yang berada di pegangan mereka itu kembali jatuh ke lantai garasi.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Saya telah tidak tahan kembali dan saya ketawa sejadi jadi sembari tutup kaca jendela mobilku. Pak Berbudiin yang terdekat dengan mobilku nampak bersungut sungut sekalian membuka pintu garasi selanjutnya pun pintu gerbang, sementara itu Wawan serta Suwito kembali menatapku dengan gaungs.

Saya meleletkan lidah dengan puas, meski saya tahu sepulangnya sekolah kelak mereka bertiga pasti membalasnya sakit hati padaku, tidak tahu secara menjadikanku piala bergilir maupun piala bersama. 

Namun saya tidak peduli, toh tanpa kugoda seperti barusan juga mereka bertiga telah berkali kali menjadikanku betina mereka saat tiada siapa siapa di dalam rumah.

Entahlah kelak apa yang hendak mereka lakukan padaku sehabis seluruh yang kulakukan ini, bila kelak saya betul-betul harus sendirian di dalam rumah. Kembali kembali, diam diam saya takut takut memikirkan perbudakan apakah yang harus kujalani sesudah saya pulang sekolah kelak.

Seusai pintu terbuka semuanya, saya lekas melesatkan mobilku ke sekolah. Saya gak pengin memikir apa yang hendak berlangsung dengan diriku kelak, sebab di pikiranku waktu ini cuman ada sebuah perihal, adalah saya mengharapkan ini hari Andy menjumpaiku.

Entahlah, apa karena hanya argumen pinjam buku catatanku atau argumen lainnya, yang perlu untukku saya mengharap ini hari Andy melihatku. Ini hari saya telah merias diriku secantik yang saya dapat, dan ini kulakukan khusus cuman untuk Andy. Saya mau Andy betul-betul tertarik padaku.

II. Angan-angan Elok Di Pagi Hari

Masih 15 menit saat sebelum bel masuk sekolah keluarkan bunyi saat saya hingga sampai di parkir sekolah. Jantungku berdegap kuat sewaktu saya lihat Andy anyar turun dari mobilnya. Dan di saat saya memandang tempat kosong di samping mobil Andy, rasanya saya seperti punya mimpi elok, dan saya suka sekali.

CERITA SEKS DESAHAN NON ELIZA SEMOK

Saya gak ingin mimpi elokku ini lesap demikian saja, jadi saya selekasnya melesat serta memarkirkan mobilku dari sisi mobilnya Andy. Dan Andy kelihatannya langsung mengenal kalaupun ini yakni adalah mobilku. Sekarang Andy memandang ke arahku serta dengan sabar dia menantiku tuntas memarkirkan mobilku ini.

Saya turun dari mobil dan menggembok pintu, serta kami berdua sempat sama-sama pandang buat beberapa lama waktunya. Lantas Andy tundukkan mukanya saat saya tersenyum kepadanya. Perlahan-lahan saya mengambil langkah dekati Andy, yang sekarang baru kusaksikan kalaupun parasnya merona merah.

"Hai Andy… terimakasih ya semalam, mm… pula barusan pagi… saya telah sehat kok, pula sudah gak demikian letih seperti tempo hari", kataku perlahan.

Hatiku lebih terlena waktu saya memandang paras Andy yang cakep itu tersenyum halus. Namun Andy masih tetap menunduk seperti tidak berani melihatku dan saya tersenyum geli lihat kecanggungan Andy.

"Hai Andy…", saya menyapanya kembali sebab Andy terus menunduk tanpa ada menjawab kata kataku.

"I… Iya… hai Eliza… kamu… e… kamu…", nada Andy kedengar demikian grogi.

"Saya mengapa?", saya menanyakan dengan senyuman jail.

"Aku… anu… saya suka kamu tidak sakit", Andy menatapku sesaat, lalu dia kembali menunduk.

"Ooo… terimakasih ya Andy, kamu baik dech. Mm… ya sudah saya masuk ke kelasku dahulu ya", saya bercakap dengan ria.

Sebetulnya saya sedikit sedih, saya barusan mengharapkan bila kelanjutan kata-kata Andy barusan itu yakni penghormatan dari Andy bila saya kelihatan elok ini hari. Saya jadi sedikit ingin tahu, apa sebetulnya Andy itu menganggapku elok atau mungkin tidak. Walau bagaimanapun, kata-kata Andy barusan itu terus membuatku tersenyum berbahagia.

Saya telah percaya sekali bila Andy sukai padaku, tampak dari sikapnya yang terus salah tingkah seperti berikut dan kata-kata Andy barusan memperlihatkan kalaupun Andy sangat peduli padaku.

"Aku… bisa saya temani kamu kembali sampai ke kelasmu, Eliza?", Andy menanyakan dengan nada perlahan.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Saya mengusikk puas, tetapi Andy menunduk demikian dalam dan dia tidak mungkin dapat melihatku. Saya tersenyum geli menyaksikan Andy yang demikian canggung dan salah tingkah di depanku. Apa ini sebab dia pula suka padaku?

"Andy…", saya panggil Andy, dan di saat dia mengangkut mukanya menatapku, saya mengacaukkan kepalaku kembali sembari tersenyum kepadanya, senyuman yang kupasang semanis mungkin. 

Andy menatapku serta sekali ini dia tersenyum, entahlah puas atau malu, atau juga ke-2 nya. Saya tidak meyakini, tetapi saya berasa tatapan Andy ini benar-benar menghangatkan hatiku. Saya tidak tahu ujaran apa yang dapat mendeskripsikan hatiku saat ini, yang pasti saya rasakan saat pagi ini hari saya mendapatkan impian yang elok. Serta saya benar-benar berbahagia saat Andy terus ambil langkah di sampingku, meskipun Andy yang terkadang menengok dan tersenyum padaku itu cuman diam membisu.

Persis seperti tempo hari, saya rasakan beberapa tatapan iri dari beberapa siswa cewek yang melihatku jalan ke arah kelasku dengan didampingi Andy. Kembali kembali saya berasa senang dan puas, kendati pun sebetulnya kami berdua ini belum dengan status sepasang pacar. Serta saat ini kami berdua saling diam sembari lagi ambil langkah, hingga akhirnya kami berdua datang di muka pintu kelasku.

"Andy… terima kasih ya", saya mohon pamit di Andy.

"Aku… saya pula ke kelasku dahulu Eliza…", jawab Andi dengan takut sembari angkat tangannya.

"Iya", saya menjawab sembari balas mengangkat tanganku.

Saya tersenyum senyuman sekalian ambil langkah masuk ke kelasku. Tetapi saat saya lihat Jenny yang dengan senyuman jahilnya itu menatapku dan tungguku di bangkunya, saya menghela napas panjang sekalian terus mengambil langkah buat duduk di samping Jenny. Saya telah pasrah, ini hari saya pastilah dibujuk dan diledek habis oleh Jenny.

CERITA SEKS DESAHAN NON ELIZA SEMOK

III. Rahasia Lain Di Gudang Sekolah

Sepanjang hari ini tidak ada momen spesial, selainnya Jenny yang repot merayu serta mengejekku terkait Andy, pun Sherly yang turut jadi parah situasi pada waktu kami kumpul di kantin saat jam istirahat pertama dan, namun juga saat pukul istirahat ke-2  seperti saat ini kini.

Dan jika umumnya saya terus usaha membalasnya ledekan mereka, sekarang saya cuma dapat mengelit atau tersenyum malu, biarpun hatiku rasanya puas sekali. Untung saja bel tandanya jam istirahat ke-2  selesai ini udah mengeluarkan bunyi.

"Review deh… parasnya sampai merah begini", kata Jenny yang ketawa geli.

"Duh… kasihan…", sindir Sherly serta mereka berdua kembali ketawa geli.

"Kalian ini tidak mesti pura pura kasihan dech. Dari pagi barusan kalian terus ngeledek saya,  ngetawain saya. Kalian jahat!", saya bersungut-sungut dan merengek-rengek, lalu saya pura pura merajuk.

"Iya iya… saat ini sudah gak kok. Cup cup… gak boleh nangis dech sayang… Kita kembali ke kelas yok", bawa Jenny sembari merengkuh tanganku.

"Jen… saya saja yang nggandeng Eliza… istirahat pertama barusan kamu kan udah…", kata Sherly dengan suara meminta.

"Hmmhh… Iya deh…", kata Jenny sembari menghela napas panjang dan memberikan tanganku yang ada di dalam gandengan tangannya itu di Sherly.

"Apaan sich kalian ini…", saya ketawa geli, lucu  rasanya memikir diriku jadi rebutan Jenny serta Sherly seperti berikut, tetapi saya menurut saja di saat Sherly menggamit tanganku.

BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama